Rabu, 21 Desember 2016

TEKNIK – TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF - Belajar Dan Pembelajaran PLS


 TEKNIK – TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF


Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok.    

1. Metode STAD ( Student Achievement Divisions )
Metode ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan – kawan dari universitas John Hopkins. Metode ini digunakan para guru untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penilaian verbal maupun tertulis. Langkah – langkahnya :
a.    Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim, masing – masing terdiri atas 4 atau 5 anggota. Tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan ( tinggi, sedang, rendah ).
b.   Tiap anggota tim/kelompok menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusiantar sesama anggota tim/ kelompok.
c.    Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu akan mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari.
d.   Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individual atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan. Kadang – kadang beberapa atau semua tim memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu criteria atau srandar tertentu.


2. Metode Jigsaw
Langkah – langkahnya :
a.    Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri 4 atau 5 siswa dengan karakteristik yang heterogen.
b.   Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut.
c.    Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut (kelompok pakar / expert group).
d.   Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula ( home teams )untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar.
e.    Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “ home teams “ para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.

3. Metode G ( Group Investigation )
Metode ini dirancang oleh Herbet Thelen dan diperbaiki oleh Sharn. Dalam metode ini siswa dilibatkan sejak perencanaan baik dalam menentukan topik maupun mempelajari melalui investigasi. Dalam metode ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik dalam komunikasi dan proses memiliki kelompok.
Langkah-langkahnya :
a.    Seleksi topik
b.   Merencanakan kerjasama
c.    Implementasi
d.   Analisis dan sintesis
e.    Penyajian hasil akhir
f.    Evaluasi selanjutnya

4.  Metode struktural
Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan, yang menekankan pada struktur – struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola – pola interaksi siswa.
Contoh teknik pembelajaran metode struktural yaitu :
a.    Mencari Pasangan ( Make a Match )
Dikembangkan oleh Larana Curran, dimana keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana yang menyenangkan. Langkah – langkahnya :
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review ( persiapan menjelang tes atau ujian ).
2) Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
3) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya.
4) Siswa bisa juga bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang memegang kartu yang cocok.
5) Para siswa mendiskusikan penyelesaian tugas secara bersama – sama.
6) Presentasi hasil kelompok atau kuis.
b.  Bertukar Pasangan
Langkah – langkahnya :
1) Setiap siswa mendapatkan satu pasangan ( guru bisa menunjukkan pasangannya atau siswa melakukan prosedur / teknik mencari pasangan.
2) Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
3) Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4) Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan. Masing – masing pasangan yang baru ini kemudian saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka.
5) Temuan baru yang didapatkan dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan pada pasangan semula.
c.  Berkirim Salam dan Soal
Langkah – langkahnya :
1) Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan setiap kelompok ditugaskan untuk menuliskan beberapa pertanyaan yang akan dikirim ke kelompok lain. Guru bisa mengawasi dan membantu memilih soal-soal yang cocok.
2) Kemudian masing-masing kelompok mengirimkan satu orang utusan yang akan menyampaikan salam dan soal dari kelompoknya.
3) Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok lain.
4) Setelah selesai jawaban masing – masing kelompok dicocokan dengan jawaban kelompok yang membuat soal.
d.  Bercerita Berpasangan
Teknik ini menggabungkankegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Langkah – langkahnya :
a) Pengajar membagi bahan pelajaran menjadi dua bagian.
b) Pengajar memberikan pengenalan topik yang akan dibahas dalam pelajaran.
c) Siswa dipasangka
d) Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua.
e) Kemudian siswa disuruh membaca atau mendengarkan bagian mereka masing-masing
f) Sambil membaca/mendengarkan siswa mencatat beberapa kata atau frase kunci yang ada dalam bagian masing-masing.
g) Siswa berusaha untuk mengarang bagian lain yang belum dibaca/didengarkan berdasarkan kata kunci.
h) Setelah selesai menulis, beberapa siswa bisa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka.
i) Pengajar membagiakan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing –masing siswa.
j) Diskusi mengenai topik tersebut.

e.    Dua Tinggal Dua Tamu ( Two Stay Two Stay )
Langkah-langkahnya :
1) Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok berempat.
2) Siswa bekerjasama dalam kelompok berempat seperti biasa.
3) Setelah selesai, dua orang dari masing – masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing – masing bertamu ke dua kelompok lain.
4) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
5) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
6) Kelompok mencocokan dan membahas hasil – hasil kerja mereka.
f.    Keliling Kelompok
Langkah – langkahnya :
1) Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan.
2) Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
3) Demikian seterusnya. Giliran bicara bisa dilaksanakan menurut arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan.

g.   Kancing Gemerincing
Langkah-langkahnya :
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing – kancing atau benda kecil lainnya.
2) Sebelum kelompok memulai tugasnya setiap siswa dalam masing – masing kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancing ( jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan.
3) Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkan di tengah – tengah.
4) Jika kancing yang dimiliki seseorang habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing mereka.

5. Think – Pair – Share
Langkah-langkah :
a.    Thinking : guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik.
b.   Pairing : guru meminta peserta didik berpasang – pasangan. Member kesempatan kepada pasangan – pasangan untuk berdiskusi.
c.    Sharing : hasil diskusi intersubjektif di tiap – tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengkonstuksian pengetahuan secara integratif.

6.  Numbered Heads Together
Langkah – langkahnya :
a.    Guru membagi kelas menjadi kelompok – kelompok kecil
b.   Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap – tiap kelompok. Pada kesempatan ini tiap – tiap kelompok menyatukan kepalanya “ Heads Together” berdiskusi memikirkan jawaban.
c.    Guru memanggil paserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap – tiap kelompok dan memberi kesempatan untuk menjawab.
d.   Guru mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.

7.    Bamboo Dancing
Langkah – langkahnya :
a.    Pembelajaran diawali dengan pengenalan topik oleh guru.
b.   Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok besar dan berpasangan.
c.    Membagikan tugas kepada setiap pasangan untuk dikerjakan atau dibahas ( diskusi ).
d.   Usai berdiskusi pasangan berubah dengan menggeser posisi mengikuti arah jarum jam sehingga tiap- tiap peserta didik mendapat pasangan baru dan berbagi informasi, demikian seterusnya hingga kembali kepasangan awal.
e.    Hasil diskusi tiap – tiap kelompok besar kemudian dipresentasikan kepada seluruh kelas
f.    Guru memfasilitasi terjadinya intersubjektif, dialog interaktif, Tanya jawab sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat diobjektivikasi dan menjadi pengetahuan bersama seluruh kelas.

8.  Point – Counter – Point
Langkah – langkahnya :
a.    Guru memberi pelajaran yang terdapat isu – isu kontroversi.
b.   Membagi peserta didik ke dalam kelompok – kelompok dan posisinya berhadap – hadapan.
c.    Tiap – tiap kelompok diberi kesempatan untuk merumuskan argumentasi – argumentasi sesuai dengan perspektif yang dikembangkannya.
d.   Setelah berdiskusi maka mereka mulai berdebat menyampaikan argumentasi sesuai pandangan yang dikembangkan kelompoknya. Kemudian minta tanggapan, bantahan atau koreksi dari kelompok lain perihal isu yang sama.

e.    Buat evaluasi sehingga peserta didik dapat mencari jawaban sebagai titik temu dari argumentasi – argumentasi yang telah mereka munculkan.

9. The Power of Two
Langkah – langkahnya :
a.    Ajukan pertanyaan yang membutuhkan pemikiran yang kritis.
b.   Minta peserta didik menjawab pertanyaan yang diterimanya secara perorangan.
c.    Minta peserta didik mencari pasangan, dan masing – masing saling menjelaskan jawabannya kemudian menyusun jawaban baru yang disepakati bersama.
d.   Membandingkan jawaban – jawaban tersebut dengan pasangan lain sehingga paserta didik dapat mengembangkan pengetahuan yang lebih integrative.

e.    Buat rumusan – rumusan rangkuman sebagai jawaban – jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan. Rumusan tersebut merupakan konstruksi atas keseluruhan pengetahuan yang telah dikembangkan selama diskusi.

10.   Listening Team
Langkah-langkahnya :

a.    Diawali dengan pemaparan meteri pembelajaran oleh guru.

b.   Guru membagi kelas menjadi kelompok – kelompok dan setiap kelompok memiliki peran masing – masing, misalnya:
Kelompok 1 : kelompok penanya
Kelompok 2 : kelompok penjawab dengan perspektif tertentu
Kelompok 3 : kelompok penjawab dengan perspektif yang berbeda dari kelompok 2
Kelompok 4 : kelompok yang bertugas mereview dan membuat kesimpulan dari hasil diskusi.
c.    Munculkan diskusi yang aktif karena adanya perbedaan pemikiran sehingga dikusi menjadi berkualitas.
d.   Penyampaian berbagai kata kunci atau konsep yang telah dikembangkan oleh peserta didik dalam diskusi.
J.    METODE-METODE PENDUKUNG PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1. PQ4R
Pengalaman awal dapat dibangun melalui aktivitas membaca sehingga peserta didik akan memiliki stock knowledge. Langkah – langkahnya :

a)    P ( Preview ) yaitu peserta didik menemukan ide – ide pokok yang dikembangkan dalam bahan bacaan.
b)   Q ( Question ) yaitu peserta didik merumuskan pertanyaan – pertanyaan untuk dirinya sendiri yang diarahkan pada pembentukan pengetahuan deklaratif, structural dan pengetahuan procedural.
c)    R ( Read ) yaitu peserta didik membaca secara detail dari bahan bacaaan yang dipelajarinya sehingga paerta didik diarahkan mencari jawaban terhadap semua pertanyaan yang dirumuskannya.
d)   R ( Reflect ) yaitu peserta didik memahami apa yang dibacanya.
e)    R ( Recite ) yaitu peserta didik merenungkan kembali apa yang dibacanya dan mampu merumuskan konsep – konsep, menjelaskan hubungan antar konsep dan mengartikulasikan pokok – pokok penting yang telah dibacanya.
f)    R ( Review ) yaitu peserta didik merangkum atau merumuskan intisari dari bahan yang telah dibacanya. Peserta didik mampu merumuskan kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan – pertanyaan yang telah diajukannya.

2.     Guided Note Taking
Merupakan metode catatan terbimbing yang dikembangkan agar metode ceramah yang dibawakan guru mendapat perhatian siswa. Langkah – langkahnya :
a)    Memberikan bahan ajar misalnya yang berupa handout dari materi ajar yang disampaikan dengan metode ceramah kepada peserta didik.
b)   Mengosongi sebagian poin – poin yang penting sehingga terdapat bagian – bagian yang kosong dalam handout tersebut
c)    Menjelaskan kepada peserta didik bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar peserta didik tetap berkonsentrasi mengikuti pelajaran.
d)   Selama ceramah berlangsung peserta didik diminta untuk mengisi bagian yang kosong tersebut.
e)    Setelah penyampaian materi selesai, minta peserta didik membacakan handoutnya.

3. Snowball Drilling
Metode ini dikembangkan untuk menguatkan pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari membaca bahan – bahan bacaan. Peran guru adalah mempersiapkan paket soal – soal pilihan ganda dan menggelindingkan bola salju berupa soal latihan dengan cara menunjuk atau mengundi. Langkah – langkahnya :

a)    Peserta didik di tunjuk arau diundi satu persatu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
b)   Jika peserta didik pertama berhasil menjawab maka paserta didik tersebut berhak menunjuk teman yang lainya untuk menjawab soal berikutnya. Tetapi jika peserta tersebut gagal manjawab pertanyaan pertama maka  dia harus menjawab pertanyaan berikutnya hingga berhasil menjawab.
c)    Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah dipelajari peserta didik.




4. Concept Mapping
Langkah – langkahnya :
a)    Guru mempersiapkan potongan – potongan kartu yang bertuliskan konsep – konsep utama.
b)   Guru membagikan potongan – potongan kartu yang bertuliskan konsep – konsep utama kepada peserta didik.
c)    Memberi keempatan kepada peserta didik untuk mencoba membuat peta yang menggambarkan hubungan antar konsep. Dan membuat garis hubung serta menuliskan kata atau kalimat yang menjelaskan hubungan antar konsep.
d)   Kumpulkan hasil pekerjaan peserta didik dan bandingkan dengan konsep yang benar dan dibahas satu persatu.
e)    Ajak seluruh kelas untuk melakukan koreksi atau evaluasi dan rumukan beberapa kesimpulan terhadap materi yang dipelajari.

5. Giving Question and Getting Answer
Dilakukan untuk melatih peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan.
Langkah – langkahnya :
a)    Bagikan 2 potongan kertas pada peserta didik, kemudian minta kepada peserta didik untuk menuliskan dikartu itu (1) kartu menjawab, (2) kartu bertanya.
b)   Ajukan pertanyaan baik dari peserta didik maupun guru tulis pada kartu bertanya.
c)    Minta kepada peserta didik untuk memberi jawab dan menuliskannya pada kartu menjawab dan serahkan pada guru.
d)   Jika sampai akhir masih ada peserta didik yang memegang 2 kartu maka minta mereka untuk membuat resume atas proes tanya jawab yang sudah berlangsung.

6.Question Student Have
Dilakukan untuk melatih peserta didik memiliki kemampuan bertanya. Langkah – langkahnya :
a)    Membagi kelas menjadi 4 kelompok.
b)   Bagikan kartu kosong kepada setiap peserta didik dalam setiap kelompok.
c)    Minta peserta didik menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang hal – hal yang dipelajari.
d)   Putar kartu searah jarum jam sehingga ketika setiap kartu diedarkan pada anggota kelompok, anggota tersebut harus membacanya dan memberikan tanda (v) jika pertanyaan terebut dianggap penting. Putar hingga ampai kapada pemiliknya kembali.
e)    Periksa pertanyaan mana yang memperoleh suara yang banyak dan bandingkan dengan perolehan anggota lain. Pertanyaan yang mendapat suara terbanyak menjadi milik kelompok.
f)    Setiap kelompok melaporkan pertanyaan tersebut secara tertulis dan guru memeriksa. Setelah diseleksi pertanyaan dikembalikan kepada peserta didik untuk dijawab secara mandiri maupun kelompok.

7. Talking Stick
Metode ini mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat. Langkah – langkahnya :
a)    Guru menjelaskan materi pokok yang akan dipelajari.
b)   Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca dan mempelajari materi tersebut.
c)    Guru meminta kepada peserta didik untuk menutup bukunya. Kemudian guru mengambil tongkat dan diberikan kepada salah satu peserta didik. Peserta didik yang mendapat tongkat tersebut harus menjawab pertanyaan yang diberikan guru, dan demikian seterusnya.
d)   Guru member keempatan kepada peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajari dan guru member ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan peserta didik dan selanjutnya bersama – sama merumuskan kesimpulan.

8. Everyone is Teacher Here
Metode ini merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual dan member kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi teman – temannya. Langkah – langkahnya :
a)    Bagikan kertas/ kartu indeks kepada seluruh peserta didik.
b)   Setiap peserta didik diminta menuliskan satu pertanyaan mengenai meteri pelajaran yang sedang dipelajari di kelas.
c)    Kumpulkan kertas dan acak kemudian bagikan kepada setiap peserta didik dan pastikan tidak ada yang mendapatkan soalnya sendiri.
d)   Minta kepada peserta didik untuk membaca pertanyaan tersebut dalam hati dan minta untuk memikirkan jawabannya.
e)    Minta kepada peserta didik untuk membaca pertanyaan tersebut dan menjawabnya.
f)    Setelah dijawab, minta kepada peserta didik lainnya untuk menambahkan jawabannya.

9. Tebak Pelajaran

Dikembangkan untuk menarik pehatian siswa selama mengikuti pembelajaran. Langkah – langkahnya :
a)    Tulislah atau tayangkan melalui LCD subject matter dari pelajaran yang akan disampaikan.
b)   Mintalah kepada siswa untuk menuliskan kata – kata kunci apa saja yang diprediksikan muncul dari materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.
c)    Sampaikan meteri pembelajaran secara interaktif.
d)   Selama proses pembelajaran siswa diminta menandai hasil prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru.
e)    Diakhir pelajaran tanyakan berapa jumlah tebakan mereka yang benar.

K. KEUNGGULAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran kooperatif memiliki keunggulan – keunggulan dalam pembelajarannya, antara lain :
Dengan pembelajaran kooperatif maka setiap anggota dapat saling melengkapi dan membantu dalam menyelesaikan setiap materi yang diterima sehingga setiap siswa tidak akan merasa terbebani sendiri apabila tidak dapat mengerjakan suatu tugas tertentu.
Karena keberagaman anggota kelompok maka memiliki pemikiran yang berbeda – beda sehingga pemikirannya menjadi luas dan mampu melihat dari sudut pandang lain untuk melengkapi jawaban yang lain.
Pembelajaran kooperatif cocok untuk menyelesaikan masalah – masalah yang membutuhkan pemikiran bersama.
Dalam pembelajaran kooperatif para paserta didik dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan karena bekerja sama dengan teman – temannya.
Dalam pembelajaran kooperatif memupuk rasa pertemanan dan solidaritas sehingga diantara anggotanya akan terjadi hubungan yang positif.

L.   KELEMAHAN PEMBELAAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran kooperatif selain memiliki keunggulan juga memiliki kelemahan – kelemahan antara lain :
Dalam pembelajaran kooperatif apabila kelompoknya tidak dapat bekerjasama dengan baik dan kompak maka akan terjadi perselisihan karena adanya berbagai perbedaan yang dapat menyebabkan perselisihan.
Terkadang ada anggota yang lebih mendominasi kelompok dan ada yang hanya diam, sehingga pembagian tugas tidak merata.
Dalam pembelajarannya memerlukan waktu yang cukup lama sebab harus saling berdiskusi bersama teman – teman lain untuk menyatukan pendapat dan pandangan yang dianggap benar.

Karena sebagian pengetahuan didapat dari teman dan yang menerangkan teman maka terkadang agak sulit dimengerti, sebab pengetahuan terbatas.




lebih lengkapnya kilik disini ---> OPEN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas | Fakta dan Esensi Sila Pancasila

Fakta dan Esensi Sila Pancasila Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan suatu filsafat. Pengertian sistem fils...