TEKNIK – TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok.
1. Metode STAD (
Student Achievement Divisions )
Metode ini
dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan – kawan dari universitas John
Hopkins. Metode ini digunakan para guru untuk mengajarkan informasi akademik
baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penilaian verbal maupun tertulis.
Langkah – langkahnya :
a. Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi
beberapa kelompok atau tim, masing – masing terdiri atas 4 atau 5 anggota. Tiap
kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik,
maupun kemampuan ( tinggi, sedang, rendah ).
b. Tiap anggota tim/kelompok menggunakan lembar
kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui
tanya jawab atau diskusiantar sesama anggota tim/ kelompok.
c. Secara individual atau tim, tiap minggu
atau tiap dua minggu akan mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka
terhadap bahan akademik yang telah dipelajari.
d. Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas
penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individual atau tim
yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan.
Kadang – kadang beberapa atau semua tim memperoleh penghargaan jika mampu
meraih suatu criteria atau srandar tertentu.
2. Metode Jigsaw
Langkah – langkahnya :
a. Kelas dibagi
menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri 4 atau 5 siswa dengan
karakteristik yang heterogen.
b. Bahan akademik
disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan setiap siswa bertanggung jawab
untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut.
c. Para anggota
dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu
bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu
mengkaji bagian bahan tersebut (kelompok pakar / expert group).
d. Selanjutnya
para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula ( home
teams )untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam
kelompok pakar.
e. Setelah
diadakan pertemuan dan diskusi dalam “ home teams “ para siswa dievaluasi secara
individual mengenai bahan yang telah dipelajari.
3. Metode G ( Group
Investigation )
Metode ini
dirancang oleh Herbet Thelen dan diperbaiki oleh Sharn. Dalam metode ini siswa
dilibatkan sejak perencanaan baik dalam menentukan topik maupun mempelajari
melalui investigasi. Dalam metode ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan
yang baik dalam komunikasi dan proses memiliki kelompok.
Langkah-langkahnya :
a. Seleksi topik
b. Merencanakan
kerjasama
c. Implementasi
d. Analisis dan
sintesis
e. Penyajian hasil akhir
f. Evaluasi
selanjutnya
4. Metode struktural
Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan, yang
menekankan pada struktur – struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi
pola – pola interaksi siswa.
Contoh teknik
pembelajaran metode struktural yaitu :
a. Mencari Pasangan ( Make a Match )
Dikembangkan oleh Larana Curran, dimana keunggulan teknik
ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau
topic dalam suasana yang menyenangkan. Langkah – langkahnya :
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa
konsep atau topik yang cocok untuk sesi review ( persiapan menjelang tes atau
ujian ).
2) Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
3) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu
yang cocok dengan kartunya.
4) Siswa bisa juga bergabung dengan dua atau tiga siswa
lain yang memegang kartu yang cocok.
5) Para siswa mendiskusikan penyelesaian tugas secara
bersama – sama.
6) Presentasi hasil
kelompok atau kuis.
b. Bertukar Pasangan
Langkah – langkahnya :
1) Setiap siswa mendapatkan satu pasangan ( guru bisa
menunjukkan pasangannya atau siswa melakukan prosedur / teknik mencari
pasangan.
2) Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas
dengan pasangannya.
3) Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu
pasangan yang lain.
4) Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan. Masing –
masing pasangan yang baru ini kemudian saling menanyakan dan mengukuhkan
jawaban mereka.
5) Temuan baru yang didapatkan dari pertukaran pasangan
kemudian dibagikan pada pasangan semula.
c. Berkirim Salam dan Soal
Langkah – langkahnya :
1) Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan setiap
kelompok ditugaskan untuk menuliskan beberapa pertanyaan yang akan dikirim ke
kelompok lain. Guru bisa mengawasi dan membantu memilih soal-soal yang cocok.
2) Kemudian masing-masing kelompok mengirimkan satu orang
utusan yang akan menyampaikan salam dan soal dari kelompoknya.
3) Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok
lain.
4) Setelah selesai jawaban masing – masing kelompok
dicocokan dengan jawaban kelompok yang membuat soal.
d. Bercerita
Berpasangan
Teknik ini
menggabungkankegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Langkah –
langkahnya :
a) Pengajar membagi bahan pelajaran menjadi dua bagian.
b) Pengajar memberikan pengenalan topik yang akan dibahas
dalam pelajaran.
c) Siswa dipasangka
d) Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang
pertama sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua.
e) Kemudian siswa disuruh membaca atau mendengarkan
bagian mereka masing-masing
f) Sambil membaca/mendengarkan siswa mencatat beberapa
kata atau frase kunci yang ada dalam bagian masing-masing.
g) Siswa berusaha untuk mengarang bagian lain yang belum
dibaca/didengarkan berdasarkan kata kunci.
h) Setelah selesai menulis, beberapa siswa bisa diberi
kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka.
i) Pengajar membagiakan bagian cerita yang belum terbaca
kepada masing –masing siswa.
j) Diskusi mengenai topik tersebut.
e. Dua Tinggal Dua Tamu ( Two Stay Two Stay )
Langkah-langkahnya :
1) Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok berempat.
2) Siswa bekerjasama dalam kelompok berempat seperti
biasa.
3) Setelah selesai, dua orang dari masing – masing
kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing – masing bertamu ke dua
kelompok lain.
4) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
5) Tamu mohon diri
dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok
lain.
6) Kelompok
mencocokan dan membahas hasil – hasil kerja mereka.
f. Keliling Kelompok
Langkah – langkahnya :
1) Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok memulai
dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka
kerjakan.
2) Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
3) Demikian seterusnya. Giliran bicara bisa dilaksanakan
menurut arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan.
g. Kancing Gemerincing
Langkah-langkahnya :
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing –
kancing atau benda kecil lainnya.
2) Sebelum kelompok memulai tugasnya setiap siswa dalam
masing – masing kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancing ( jumlah
kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan.
3) Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan
pendapat dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkan di tengah –
tengah.
4) Jika kancing yang dimiliki seseorang habis, dia tidak
boleh berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing mereka.
5. Think – Pair –
Share
Langkah-langkah :
a. Thinking :
guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan
oleh peserta didik.
b. Pairing : guru
meminta peserta didik berpasang – pasangan. Member kesempatan kepada pasangan –
pasangan untuk berdiskusi.
c. Sharing :
hasil diskusi intersubjektif di tiap – tiap pasangan hasilnya dibicarakan
dengan pasangan seluruh kelas. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya
jawab yang mendorong pada pengkonstuksian pengetahuan secara integratif.
6. Numbered Heads Together
Langkah – langkahnya :
a. Guru membagi
kelas menjadi kelompok – kelompok kecil
b. Guru
mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap – tiap kelompok.
Pada kesempatan ini tiap – tiap kelompok menyatukan kepalanya “ Heads Together”
berdiskusi memikirkan jawaban.
c. Guru
memanggil paserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap – tiap kelompok
dan memberi kesempatan untuk menjawab.
d. Guru
mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat menemukan
jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.
7. Bamboo Dancing
Langkah – langkahnya :
a. Pembelajaran
diawali dengan pengenalan topik oleh guru.
b. Guru membagi
kelas menjadi 2 kelompok besar dan berpasangan.
c. Membagikan tugas kepada setiap pasangan
untuk dikerjakan atau dibahas ( diskusi ).
d. Usai
berdiskusi pasangan berubah dengan menggeser posisi mengikuti arah jarum jam
sehingga tiap- tiap peserta didik mendapat pasangan baru dan berbagi informasi,
demikian seterusnya hingga kembali kepasangan awal.
e. Hasil diskusi
tiap – tiap kelompok besar kemudian dipresentasikan kepada seluruh kelas
f. Guru
memfasilitasi terjadinya intersubjektif, dialog interaktif, Tanya jawab
sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat diobjektivikasi dan menjadi
pengetahuan bersama seluruh kelas.
8. Point – Counter – Point
Langkah – langkahnya :
a. Guru memberi
pelajaran yang terdapat isu – isu kontroversi.
b. Membagi
peserta didik ke dalam kelompok – kelompok dan posisinya berhadap – hadapan.
c. Tiap – tiap
kelompok diberi kesempatan untuk merumuskan argumentasi – argumentasi sesuai
dengan perspektif yang dikembangkannya.
d. Setelah
berdiskusi maka mereka mulai berdebat menyampaikan argumentasi sesuai pandangan
yang dikembangkan kelompoknya. Kemudian minta tanggapan, bantahan atau koreksi
dari kelompok lain perihal isu yang sama.
e. Buat evaluasi
sehingga peserta didik dapat mencari jawaban sebagai titik temu dari
argumentasi – argumentasi yang telah mereka munculkan.
9. The Power of Two
Langkah – langkahnya :
a. Ajukan
pertanyaan yang membutuhkan pemikiran yang kritis.
b. Minta peserta
didik menjawab pertanyaan yang diterimanya secara perorangan.
c. Minta peserta
didik mencari pasangan, dan masing – masing saling menjelaskan jawabannya
kemudian menyusun jawaban baru yang disepakati bersama.
d. Membandingkan
jawaban – jawaban tersebut dengan pasangan lain sehingga paserta didik dapat
mengembangkan pengetahuan yang lebih integrative.
e. Buat rumusan
– rumusan rangkuman sebagai jawaban – jawaban atas pertanyaan yang telah
diajukan. Rumusan tersebut merupakan konstruksi atas keseluruhan pengetahuan
yang telah dikembangkan selama diskusi.
10. Listening Team
Langkah-langkahnya :
a. Diawali dengan pemaparan meteri pembelajaran
oleh guru.
b. Guru membagi
kelas menjadi kelompok – kelompok dan setiap kelompok memiliki peran masing –
masing, misalnya:
Kelompok 1 : kelompok penanya
Kelompok 2 : kelompok penjawab dengan perspektif tertentu
Kelompok 3 : kelompok penjawab dengan perspektif yang
berbeda dari kelompok 2
Kelompok 4 :
kelompok yang bertugas mereview dan membuat kesimpulan dari hasil diskusi.
c. Munculkan diskusi yang aktif karena adanya
perbedaan pemikiran sehingga dikusi menjadi berkualitas.
d. Penyampaian berbagai kata kunci atau konsep
yang telah dikembangkan oleh peserta didik dalam diskusi.
J. METODE-METODE PENDUKUNG PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1. PQ4R
Pengalaman awal dapat dibangun melalui aktivitas membaca
sehingga peserta didik akan memiliki stock knowledge. Langkah – langkahnya :
a) P ( Preview )
yaitu peserta didik menemukan ide – ide pokok yang dikembangkan dalam bahan
bacaan.
b) Q ( Question )
yaitu peserta didik merumuskan pertanyaan – pertanyaan untuk dirinya sendiri
yang diarahkan pada pembentukan pengetahuan deklaratif, structural dan
pengetahuan procedural.
c) R ( Read )
yaitu peserta didik membaca secara detail dari bahan bacaaan yang dipelajarinya
sehingga paerta didik diarahkan mencari jawaban terhadap semua pertanyaan yang
dirumuskannya.
d) R ( Reflect )
yaitu peserta didik memahami apa yang dibacanya.
e) R ( Recite )
yaitu peserta didik merenungkan kembali apa yang dibacanya dan mampu merumuskan
konsep – konsep, menjelaskan hubungan antar konsep dan mengartikulasikan pokok
– pokok penting yang telah dibacanya.
f) R ( Review )
yaitu peserta didik merangkum atau merumuskan intisari dari bahan yang telah
dibacanya. Peserta didik mampu merumuskan kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan
– pertanyaan yang telah diajukannya.
2. Guided Note Taking
Merupakan metode catatan terbimbing yang dikembangkan
agar metode ceramah yang dibawakan guru mendapat perhatian siswa. Langkah –
langkahnya :
a) Memberikan
bahan ajar misalnya yang berupa handout dari materi ajar yang disampaikan
dengan metode ceramah kepada peserta didik.
b) Mengosongi
sebagian poin – poin yang penting sehingga terdapat bagian – bagian yang kosong
dalam handout tersebut
c) Menjelaskan
kepada peserta didik bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja
dibuat agar peserta didik tetap berkonsentrasi mengikuti pelajaran.
d) Selama ceramah
berlangsung peserta didik diminta untuk mengisi bagian yang kosong tersebut.
e) Setelah
penyampaian materi selesai, minta peserta didik membacakan handoutnya.
3. Snowball
Drilling
Metode ini dikembangkan untuk menguatkan pengetahuan yang
diperoleh peserta didik dari membaca bahan – bahan bacaan. Peran guru adalah
mempersiapkan paket soal – soal pilihan ganda dan menggelindingkan bola salju
berupa soal latihan dengan cara menunjuk atau mengundi. Langkah – langkahnya :
a) Peserta didik
di tunjuk arau diundi satu persatu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
guru.
b) Jika peserta
didik pertama berhasil menjawab maka paserta didik tersebut berhak menunjuk
teman yang lainya untuk menjawab soal berikutnya. Tetapi jika peserta tersebut
gagal manjawab pertanyaan pertama maka
dia harus menjawab pertanyaan berikutnya hingga berhasil menjawab.
c) Diakhir
pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah dipelajari peserta
didik.
4. Concept Mapping
Langkah – langkahnya :
a) Guru
mempersiapkan potongan – potongan kartu yang bertuliskan konsep – konsep utama.
b) Guru
membagikan potongan – potongan kartu yang bertuliskan konsep – konsep utama
kepada peserta didik.
c) Memberi
keempatan kepada peserta didik untuk mencoba membuat peta yang menggambarkan
hubungan antar konsep. Dan membuat garis hubung serta menuliskan kata atau
kalimat yang menjelaskan hubungan antar konsep.
d) Kumpulkan
hasil pekerjaan peserta didik dan bandingkan dengan konsep yang benar dan
dibahas satu persatu.
e) Ajak seluruh
kelas untuk melakukan koreksi atau evaluasi dan rumukan beberapa kesimpulan
terhadap materi yang dipelajari.
5. Giving Question
and Getting Answer
Dilakukan untuk
melatih peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab
pertanyaan.
Langkah – langkahnya :
a) Bagikan 2
potongan kertas pada peserta didik, kemudian minta kepada peserta didik untuk
menuliskan dikartu itu (1) kartu menjawab, (2) kartu bertanya.
b) Ajukan
pertanyaan baik dari peserta didik maupun guru tulis pada kartu bertanya.
c) Minta kepada
peserta didik untuk memberi jawab dan menuliskannya pada kartu menjawab dan serahkan
pada guru.
d) Jika sampai
akhir masih ada peserta didik yang memegang 2 kartu maka minta mereka untuk
membuat resume atas proes tanya jawab yang sudah berlangsung.
6.Question Student
Have
Dilakukan untuk
melatih peserta didik memiliki kemampuan bertanya. Langkah – langkahnya :
a) Membagi kelas menjadi 4 kelompok.
b) Bagikan kartu kosong kepada setiap peserta
didik dalam setiap kelompok.
c) Minta peserta didik menuliskan pertanyaan
yang mereka miliki tentang hal – hal yang dipelajari.
d) Putar
kartu searah jarum jam sehingga ketika setiap kartu diedarkan pada anggota
kelompok, anggota tersebut harus membacanya dan memberikan tanda (v) jika
pertanyaan terebut dianggap penting. Putar hingga ampai kapada pemiliknya
kembali.
e) Periksa pertanyaan mana yang memperoleh
suara yang banyak dan bandingkan dengan perolehan anggota lain. Pertanyaan yang
mendapat suara terbanyak menjadi milik kelompok.
f) Setiap kelompok melaporkan pertanyaan
tersebut secara tertulis dan guru memeriksa. Setelah diseleksi pertanyaan
dikembalikan kepada peserta didik untuk dijawab secara mandiri maupun kelompok.
7. Talking Stick
Metode ini
mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat. Langkah –
langkahnya :
a) Guru
menjelaskan materi pokok yang akan dipelajari.
b) Peserta didik
diberi kesempatan untuk membaca dan mempelajari materi tersebut.
c) Guru meminta
kepada peserta didik untuk menutup bukunya. Kemudian guru mengambil tongkat dan
diberikan kepada salah satu peserta didik. Peserta didik yang mendapat tongkat
tersebut harus menjawab pertanyaan yang diberikan guru, dan demikian
seterusnya.
d) Guru member
keempatan kepada peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi yang
telah dipelajari dan guru member ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan
peserta didik dan selanjutnya bersama – sama merumuskan kesimpulan.
8. Everyone is
Teacher Here
Metode ini merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan
partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual dan member kesempatan
kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi teman – temannya. Langkah –
langkahnya :
a) Bagikan
kertas/ kartu indeks kepada seluruh peserta didik.
b) Setiap peserta
didik diminta menuliskan satu pertanyaan mengenai meteri pelajaran yang sedang
dipelajari di kelas.
c) Kumpulkan
kertas dan acak kemudian bagikan kepada setiap peserta didik dan pastikan tidak
ada yang mendapatkan soalnya sendiri.
d) Minta kepada
peserta didik untuk membaca pertanyaan tersebut dalam hati dan minta untuk
memikirkan jawabannya.
e) Minta kepada
peserta didik untuk membaca pertanyaan tersebut dan menjawabnya.
f) Setelah
dijawab, minta kepada peserta didik lainnya untuk menambahkan jawabannya.
9. Tebak Pelajaran
Dikembangkan untuk menarik pehatian siswa selama
mengikuti pembelajaran. Langkah – langkahnya :
a) Tulislah atau
tayangkan melalui LCD subject matter dari pelajaran yang akan disampaikan.
b) Mintalah
kepada siswa untuk menuliskan kata – kata kunci apa saja yang diprediksikan
muncul dari materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.
c) Sampaikan
meteri pembelajaran secara interaktif.
d) Selama proses
pembelajaran siswa diminta menandai hasil prediksi mereka yang sesuai dengan
materi yang disampaikan oleh guru.
e) Diakhir
pelajaran tanyakan berapa jumlah tebakan mereka yang benar.
K. KEUNGGULAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran
kooperatif memiliki keunggulan – keunggulan dalam pembelajarannya, antara lain
:
Dengan pembelajaran
kooperatif maka setiap anggota dapat saling melengkapi dan membantu dalam
menyelesaikan setiap materi yang diterima sehingga setiap siswa tidak akan
merasa terbebani sendiri apabila tidak dapat mengerjakan suatu tugas tertentu.
Karena keberagaman
anggota kelompok maka memiliki pemikiran yang berbeda – beda sehingga pemikirannya
menjadi luas dan mampu melihat dari sudut pandang lain untuk melengkapi jawaban
yang lain.
Pembelajaran
kooperatif cocok untuk menyelesaikan masalah – masalah yang membutuhkan
pemikiran bersama.
Dalam pembelajaran
kooperatif para paserta didik dapat lebih mudah memahami materi yang
disampaikan karena bekerja sama dengan teman – temannya.
Dalam pembelajaran
kooperatif memupuk rasa pertemanan dan solidaritas sehingga diantara anggotanya
akan terjadi hubungan yang positif.
L. KELEMAHAN PEMBELAAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran
kooperatif selain memiliki keunggulan juga memiliki kelemahan – kelemahan
antara lain :
Dalam pembelajaran
kooperatif apabila kelompoknya tidak dapat bekerjasama dengan baik dan kompak
maka akan terjadi perselisihan karena adanya berbagai perbedaan yang dapat
menyebabkan perselisihan.
Terkadang ada
anggota yang lebih mendominasi kelompok dan ada yang hanya diam, sehingga
pembagian tugas tidak merata.
Dalam
pembelajarannya memerlukan waktu yang cukup lama sebab harus saling berdiskusi
bersama teman – teman lain untuk menyatukan pendapat dan pandangan yang
dianggap benar.
Karena sebagian
pengetahuan didapat dari teman dan yang menerangkan teman maka terkadang agak
sulit dimengerti, sebab pengetahuan terbatas.
lebih lengkapnya kilik disini ---> OPEN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
lebih lengkapnya kilik disini ---> OPEN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar