Jumat, 15 September 2017

Makalah Sifat-Sifat Inovasi Dan Kecepatan Adobsinya


berikut makalah sifat sifat inovasi dan kecepatan matakuliah difusi inovasi jurusan pendidikan luar sekolah.


I.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul SIFAT-SIFAT INOVASI DANKECEPATAN ADOPSINYA” ini sebagai tugas dari Ibu Dr. Endang Sri Redjeki, MS mata kuliah Difusi Inovasi ini tepat pada waktunya.



            Dalam penulisan makalah ini kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada  Bapak Haria Ibu Dr. Endang Sri Redjeki, MS selaku dosen mata kuliah Difusi Inovasi ini yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini, dan juga kepada pihak-pihak yang telah membantu melancarkan penulis dalam proses penulisan makalah ini.
            Penulis juga mohon maaf jika di dalam makalah yang berjudul “SIFAT-SIFAT INOVASI DAN KECEPATAN ADOPSINYA” ini masih terdapat banyak kesalahan, baik kesalahan tulisan maupun pernyataan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca.
            Penulis berharap pula makalah yang berjudul “SIFAT-SIFAT INOVASI DAN KECEPATAN ADOPSINYA”  ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, dan yang lebih utamanya dapat menambah pengetahuan kita dan  mengarah pada perubahan yang positif. Penulis juga berharap makalah ini dapat digunakan dengan sebagaimana mestinya.


            Malang, 12 September 2017

                                                                     Penulis




II

DAFTAR ISI
Cover
Kata pengantar...................................................................................................    i
Daftar isi ...........................................................................................................    ii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................    1
1.1  Latar Belakang ............................................................................................    1
1.2  Rumusan Masalah ........................................................................................   2
1.3  Tujuan ..........................................................................................................   2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................
2.1 Sifat-sifat Inovasi ........................................................................................
2.2 Kecepatan Adopsi .......................................................................................

BAB III PENUTUP .........................................................................................
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................
3.2 Saran-Saran ..................................................................................................

Daftar pustaka ...................................................................................................


III

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian bab pendahuluan akan di bahas tentang latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan dari penulisan makalah tersebut. Penjelasan lebih lanjut akan di paparkan sebagai berikut.
1.1  Latar Belakang
Perubahanglobal dalam kehidupan masyarakat dunia telah bergulir dalam berbagai bidangtermasuk bidang pendidikan, tetapi kondisi memprihatinkan masih mewarnai dunia pendidikan nasional. Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah peranan pendidikan sebagai alat untuk membentuk manusia yang berkualitas. Terbentuknya manusia yang berkualitas adalah amanat konstitusional dan kinerja moral professional. Tetapi Pendidikan nasional yang dikembangkan selama ini belum memperlihatkan peningkatan yang signifikan.
Banyak persoalan besar yang masih mewarnai dunia pendidikan nasional seperti rendahnya kualitas lulusan, rendahnya mutu guru, distribusi guru yang tidakmerata, sarana prasarana pendidikan yang tidak memadai akses pendidikan yang tidak merata dan banyak lagi persoalan yang mewarnai dunia pendidikan nasional.
Banyaknya persoalan yang mewarnai dunia pendidikan mendorong munculnya model-model inovasi dalam berbagai bidang antara lain : usaha pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, peningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan dan relevansi pendidikan. Beberapa contoh inovasi antara lain : program belajar jarak jauh, manajemen berbasis sekolah, pengajaran kelas rangkap, pembelajaran kontekstual (contectual learning), pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan, serta inovasi lainnya. Untuk menjaga relevansi pendidikan dengan kebutuhan serta perkembangan manusia, maka inovasi dalam pendidikan harus terus dijalankan.  Akan tetapi tentu saja inovasi yang dilakukan harus berpijak kepada tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan dan karakteristik cultural bangsa. Terkait dengan hal yang dijelaskan diatas bahwa kita harus memahami terlebih dahulu antara sifati novasi yang nantinya akan kita difusikan dengan apa yang menjadi kebutuhan dalam sebuah masyarakat sosial maupun lingkungan pendidikan.
Berdasarkan paparan permasalahan yang terjadi di masyarakat yang telah dijelaskan. Menurut kami perlu adanya pembahasan lebih dalam mengenai sifat-sifat inovasi dan kecepatan adopsinya. Dengan alasan  tersebut maka melatarbelakangi kami dalam penulisan makalah yang berjudul “SIFAT-SIFAT INOVASI DAN KECEPATAN ADOPSINYA”.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, terdapat beberapa masalah yang perlu diangkat dalam makalah ini, yaitu.
a.       Bagaimana gambaran tentang sifat-sifat inovasi yang di maksud?
b.      Bagaimana kecepatan adopsi suatu inovasi tersebut?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diangkat dalam makalah ini, maka terdapat beberapa tujuan yang harus dicapai, yaitu.
a.    Menggambarkan tentang sifat-sifat suatu inovasi.
b.    Mendeskripsikan kecepatan adopsi suatu inovasi.












BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan pada BAB I, pembahasan masalah akan menyajikan tentang (1) Menggambarkan tentang sifat-sifat suatu inovasi dan (2) Mendeskripsikan kecepatan adopsi suatu inovasi.

            Dalam makalah ini akan diuraikan beberapa sifat inovasi yang penulis rujuk dari buku “Memasyarakatkan Ide-Ide Baru”(Drs. Abdillah Hanafi). Beberapa sifat inovasi tersebut adalah: (1) keuntungan relatif, (2) kompatibilitas, (3) kompleksitas, (4) trialabilitas, dan (5) observabilitas.
1.    Keuntungan Relatif
Keuntungan relative adalah tingkatan dimana suatu ide baru dianggap membawa sesuatu yang lebih baik dari ide-ide sebelumnya.tingkat keuntungan relatif seringkali dinyatakan dengan atau dalam bentuk keuntungan ekonomis. Tetapi keuntungan relatif juga juga dapat diukur dengan lain, misalnya kelebihan yang dimiliki dari metode yang digunakan sebelumnya, atau juga dengan adanya suatu krisis, keuntungan relatif suatu inovasi lebih menonjol.
Berikut contoh keuntungan relatif dalam suatu inovasi. Pengaruh krisis iklim terhadap pengabdosian alat pengering rumput di kalangan petani Wisconsin. Hujan dan musim dingin pada tahun 1951 menyebabkan pengawetan jerami menjadi sulit, sehingga banyak petani ynag menggunakan alat pengering rumput. Pada tahun sebelum-sebelumnya petani tidak merasakan pengaruh yang kuat atau keuntungan relatif adari niovasi tersebut belum tampak karena sebelumnya cuaca di sana masih baik.
Dalam suatu segi, keuntungan relatif menunjukkan intensitas imbalan atau hukuman yang ditimbulkan oleh pengadopsian sesuatu inovasi. Ada beberapa sub-dimensi keuntungan relatif yang tidak di ragukan lagi, yaitu jika:
a.       Memiliki keuntungan ekonomis.
b.      Resikonya lebih rendah.
c.       Hemat tenaga dan waktu.
d.      Memiliki efek yang segera di peroleh.
e.       Rendahnya biaya permulaan
f.       Kurangnya ketidaknyamanan
            Dari penyelidikan yang ada menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara keuntungan relatif  dengan kecepatan adopsi. Artinya, lebih besar keuntungan relatif suatu inovasi menurut pengamatan masyarakat, semakin cepat inovasi tersebut di adopsi. Banyak pula lembaga yang pembaharuan yang memberikan pengaruh insentif atau suatu usaha untuk meningkatkan taraf keuntungan relatif suatu inovasi.
2.    Kompatibilitas
Kompatibilitas adalah keterhubungan inovasi dengan situasi klien. Dapat pula di katakan Kompatibilitas adalah sejauh mana suatu inovasi di anggap konsisten dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu dan kebutuhan penerima. Ide yang tidak kompatibel dengan ciri-ciri sistem sosial yang menonjol akan tidak diadopsi secepat ide-ide yang kompatibel. Suatu ide dikatakan kompatibel jika:
a.         Memiliki keterhubungan dengan nilai-nilai
b.        Memiliki keterhubungan dengan ide-ide yang diperkenalkan sebelumnya
c.         Memiliki keterhubungan dengan kebutuhan klien
Kompatibiltas dan Kecepatan Adopsinya
            Sebuah penelitian menunjukkan bahwa keterhubungan inovasi dengan situasi klien berhubungan positif dengan kecepatan pengadopsianya. Akan tetapi analisa satistik terhadap hal ini menunjukkan bahwa kompatibilitas inovasi relative kurang penting dalam memprediksi kecepatan inovasi di bandingkan dengan keuntungan relative.Kesenangan klien dapat berpengaruh, klien itu mau mengadopsi inovasi itu atau tidak, karna klien juga mempertimbangkan suatu inovasi dengan dirinya dan keuntungan relatifnya. Sehingga inovasi itu dapat di terima olehnya.



3.    Kompleksitas
Kompleksitas atau bisa disebut dengan kerumitan inovasi merupakan tingkat dimana suatu inovasi dianggap relatif sulit untuk dimengerti atau digunakan.
4.    Trialabilitas
       Trialibilitas ( dapat dicobanya suatu inovasi), yaitu tingkat dimana suatu inovasi dapat dicoba denga skala kecil. Ide baru yang dapat dicoba biasanya diadopsi lebih cepat daripada inovasi yang tidak dapat di coba lebih dulu. Suatu inovasi yang dapat dicoba terlebih dahulu akan memperkecil resiko agi adopter.
5.    Observabilitas
       Observabilitas (dapat diamatinya suatu inovasi) adalah tingkat dimana hasil-hasil suatu inovasi dapat dilihat dan di komunikasikan kepada orang lain.

            Kecepatan adopsi adalah tingkat kecepatan penerimaan inovasi oleh anggota sistem sosial. Kecepatan ini biasanya diukur dengan jumlah penerima yang mengadopsi suatu ide baru dalam suatu periode waktu tertentu. Selain kelima sifat inovasi tersebut yang mempengaruhi proses adopsi suatu inovasi, ada beberapa variabel lain yang dapat menjadi penjelas kecepatan adopsi.
a.    Tipe keputusan inovasi
Seperti yang telah dibahas dalam presentasi kelompok sebelumnya bahwa tipe keputusan inovasi ada empat macam, diantaranya:
1)   Tipe keputusan inovasi opsional
Dalam tipe keputusan ini, individu berhak menentukan pilihanya, mau menerima inovasi atau menolaknya. Unit pengambil keputusan dan unit adopsi dipegang sepenuhnya oleh individu.
2)   Tipe keputusan otoritas
Tipe keputusan otoritas sering terjadi dalam organisassi-organisasi formal. Dalam tipe keputusan ini, suara individu tidak terlalu berpengaruh, karena unit pengambil keputusan diterima atau ditolaknya suatu inovasi ada di tangan pemimpin, namun dalam tipe keputusan ini unit adopsinya adalah semua kelompok.
3)   Tipe keputusan kolektif
Tipe keputusan kolektif dapat juga disebut tipe keputusan bersama, karena dalam pengambilan keputusan ini ditentukan oleh hasil dari suara tiap-tiap individu dalam kelompok. Biasanya tipe keputusan ini sering ada di dalam proses  musyawarah, dimana semua individu berhak mengemukakan pendapatnya. Namun yang dijadikan keputusan adalah suara atau pendapat mayoritas.
4)   Tipe keputusan kontingen
Tipe keputusan kontingen merupakan kombinasi dari dua atau lebih tipe keputusan inovasi yang telah dibahas sebelumnya. Keputusan ini merupakan pilihan untuk menerima atau menolak suatu inovasi dengan tipe keputusan tertentu setelah sebelumnya menggunakan tipe keputusan yang lain.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Kecepatan adopsi merupakan tingkat kecepatan anggota sistem sosial dalam menerima suatu inovasi. Tingkat kecepatan adopsi suatu inovasi dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah sifat-sifat inovasi yang meliputi keuntungan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, triabilitas, dan observabilitas. Tipe keputusan inovasi, yang meliputi tipe keputusan inovasi otoritas, opsional, kolektif, dan kontingen. Sifat saluran komunikasi yang digunakan, meliputi saluran komunikasi interpersonal dan massa. Ciri-ciri sistem sosial, meliputi sistem sosial modern dan tradisional. Serta  gencarnya usaha agen pembaharu dalam mempromosikan suatu inovasi.
3.2 Saran-saran
            Saran untuk seorang inovator, sebelum ia menyebarkan inovasinya kepada sistem sosial, sebaiknya harus mengerti dahulu tentang konsep kecepatan adopsi serta memperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kecepatan adopsi suatu inovasi. Hal tersebut guna memperlancar proses difusi inovasi serta kecepatan adopsi inovasi.

1 komentar:

Tugas | Fakta dan Esensi Sila Pancasila

Fakta dan Esensi Sila Pancasila Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan suatu filsafat. Pengertian sistem fils...